Penurunan Harga PCR Menjadi Rp275 Ribu Menjadi Angin Segar Bagi Wisatawan Domestik

Jakarta - Penurunan harga tes PCR dari Rp 495 ribu menjadi Rp 275 ribu menjadi angin segar bagi wisatawan domestik (wisdom) yang liburan ke Bali. Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menilai, aturan ini semakin mempermudah wisdom menuju Pulau Dewata.

Saat syarat PCR diberlakukan dengan harga sebelumnya, sempat terjadi penurunan jumlah wisdom di Bali. Ia memprediksi dengan penurunan harga PCR, jumlah wisdom saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti bisa meningkat hingga mencapai 12 ribu.

"Kalau sekarang jumlah knowledge sudah 6.500, pernah turun gara-gara syarat PCR diberlakukan. Mungkin hari ini sudah di atas 7 ribu, semoga nanti bisa di atas 10-12 ribu, mudah-mudahan nanti wisatawan mancanegara juga nambah,"tutur pria yang akrab disapa Cok Ace tersebut, Kamis (28/10).

Selain penurunan harga, masa berlaku PCR juga turut diperpanjang dari 2x24 menjadi 3x24 jam. Hal itu menurutnya membuat para wisatawan tidak perlu merogoh kocek untuk melakukan PCR sebanyak dua kali jika wisatawan memanfaatkan akhir pekan di Bali.

Ia menyebut, wisatawan tersebut biasanya didominasi dari Pulau Jawa, seperti Jakarta dan Surabaya.
"Kalau dulu 2 kali 24 (jam), tanggung. Besoknya sudah harus swab lagi di Bali, sekarang dengan 3 kali 24 jam, kita harapkan Sabtu dan Minggu bisa total menikmati liburan di Bali,"kata Cok Ace.

Cok Ace Berharap Tak Ada Permainan Harga PCR

Menurutnya, penurunan harga PCR menjadi Rp 275 ribu masih terbilang masuk akal. Ia berharap pihak rumah sakit atau klinik yang menyediakan jasa akses PCR dapat mempercepat pelayanan kepada masyarakat.

"Kalau dari segi harga ini masih practical, masih masuk akal, dan usaha untuk menjaga kondisi di Bali. Yang perlu diperbaiki adalah pelayanan ini yang mereka masih rasakan, lambat pelayanannya. Mungkin karena terbatasnya alat dan sebagainya,"kata Cok Ace.

Ia berharap tidak ada permainan harga PCR yang merugikan masyarakat. Menghindari hal itu, pihaknya juga telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Bali mengawasi mafia harga PCR. "Saya harapkan teman-teman di lapangan terutama yang mengelola lab jangan mengubah harga yang telah disepakati ini, banyak keluhan yang saya temukan,"tandas Cok Ace.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Video yang Sedang Viral Mengenai Sunda Empire yang Menawarkan Keliling Dunia Hanya Memakai Satu Bahasa Saja

Ratusan Rumah Terendam Akibat Banjir Bandang di Tanggamus Lampung

Berikut Jawaban Erick Thohir Saat Ditanya Maju Capres 2024