Tim DVI Mabes Polri Berhasil Mengidentifikasi 23 Jenazah Korban Erupsi Semeru
Jakarta - Sebanyak 23 jenazah korban bencana awan panas guguran Gunung Semeru
(3676 mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah teridentifikasi
oleh tim Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.
Tim DVI menerima sebanyak 34 jenazah dan satu bagian tubuh dari tim
evakuasi korban bencana Gunung Semeru yang dikirim ke Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) dr Haryoto dan RS Bhayangkara Tirta Yatra di Kabupaten
Lumajang.
"Dari 34 jenazah itu, sudah teridenfikasi sebanyak 23 dan sampai saat
ini tim evakuasi masih bergerak melakukan pencarian,"kata Kapolda Jawa
Timur Irjen Pol Nico Afinta saat meninjau Posko DVI di RS Bhayangkara
Tirta Yatra Lumajang, Kamis (9/12/2021) aching.
Menurutnya kedatangannya di RS Bhayangkara Tirta Yatra di Lumajang guna
melakukan sinergitas di dalam penanganan bencana Gunung Semeru dan
beberapa kegiatan Polda Jatim di antaranya Satgas pencarian dan Satgas
evakuasi yang dilaksanakan oleh Sabhara dan Brimob.
"Kami telah mengerahkan 14 alat berat beserta dump truk serta satu truk
berisi 5.000 liter solar untuk mendukung kegiatan itu, serta ada
pasukan sebanyak 4 kompi yang telah kami laporkan kepada Bapak Danrem
dan Bupati yang bersinergi dengan Basarnas maupun BPBD,"tuturnya
seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan, Satgas pencarian dan evakuasi dilaksanakan dengan
pemangku kepentingan yang lain, kemudian Satgas kesehatan yang telah
melakukan pengobatan dan identifikasi dengan DVI, kemudian juga
melakukan trauma healing dan memberikan obat-obatan.
"Untuk pelaksanaan tim DVI sudah ada kontainer yang sudah terkirim dan
bekerja dengan baik, sebanyak 34 jenazah dan satu bagian badan yang
sudah terkumpul di sana,"ucapnya.
Langkah Relokasi Warga
Selain itu, lanjut dia, juga ada Satgas Logistik yang mengumpulkan bantuan logistik dan diserahkan kepada Bupati Lumajang yang dikumpulkan Pendapa Arya Wiraja untuk di distribusikan ke daerah yang membutuhkan.
"Saya mendapatkan informasi bahwa untuk bantuan berupa makanan masih tercukupi, namun permintaan masyarakat terkait persoalan tempat tinggal dan nanti akan kami laporkan ke Bupati Lumajang,"ujarnya.
Saat kunjungan Presiden dan Kapolri, lanjut dia, sudah ada langkah-langkah untuk relokasi rumah korban dan pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang bertempat tinggal di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo untuk melapor ke Satgas dan call Center Polri, apabila kehilangan keluarganya, sehingga bisa dilakukan pencarian.
Komentar
Posting Komentar